Masker, spion kecil (mungkin sekecil permen), pencabut paku (semacam catut dg warna mengkilap) kacamata, jas warna putih (mungkin d cuci dg sekaleng cat putih agar terlihat benar2 putih), sarung tangan, dan jangan lupa seperangkat alat suntik. D meja kerja tertata rapi beberapa mangkok berisi es, kapas dan bius...
Itulah alat yg d gunakan seseorang untuk melakukan kejahatannya terhadap anak kecil seumurku (mungkin aku 17 tahun lalu).
Menolong hanyalah kedoknya saja, sejujurnya dia melakukan tindakan pidana yg terkenal dg sebutan "Kekerasan Terhadap Anak D Bawah Umur". Hahahahaha...
Dialah "Manusia Terjahat Dalam Hidupku" - DOKTER GIGI...
Sebenarnya aku tak membencinya, namun sangat tidak suka kebohongannya, dia bilang padaku bahwa akan d berikan beberapa permen coklat kalau aku mau membuka mulutku. Dan spontan saja, mulut ini terbuka selebar-lebarnya, berharap beberapa butir permen masuk k dalam mulutku. Tp apa yg terjadi, separangkat alat kejahatannya masuk k dalam mulutku dan menuju sasaranny, GIGI.
Aku lawan saja dia, aku berontak, namun apa daya, tenaga ku habis, baterai lemah (sana pake alkaline, aku pake baterai ABC). Yg lebih mengagetkan lagi, "Kenapa kedua orang tuaku ikut2an membela penjahat itu?". "Apakah sudah terkena bujuk rayu dokter itu?". Hingga membiarkan mulut anak kandungnya diobok2 oleh catut mengkilap.Ahhhh,, aku mengalah sambil menyimpan tenaga, saat sudah cukup kukeluarkan sebuah senjata pamungkas, sebuah pencukur jenggot.
Dengan teriakan nada tinggi dan sambil kuteteskan air mata, ku pertahankan keperwanan gigiku,, Senjata itu ku pakai untuk menyerang manusia terjahat dalam hidupku, DOKTER GIGI
Bersambung ke Bangian Kedua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar